Hujan terakhir datang tergopoh-gopoh.
Matanya yang seharian tadi mengerami warna hitam, tergelincir bening air mata.
Di bibirnya tanya berdesak-desakan, melupakan waktu bermainnya dengan angka-angka di pelosok dada,
"Ini musim terakhir untuk menanggung...
Semua kegelapan membutuhkan ruangnya untuk tetap gelap dan dibiarkan jujur tanpa ada yang berhak atas nama apa pun untuk meleburnya. Apa saja yang tidak bisa diteriakkan disana, akan liar dan tumpah dalam ruangannya sendiri disini, sekedar untuk tetap bisa menjadi tegak dan jujur atas apa yang diyakini.
Selasa, 30 April 2013
HUJAN TERAKHIR
Baca Selengkapnya - HUJAN TERAKHIR
Senin, 29 April 2013
MEREKA YANG TAK MAU DILIHAT PAGI
Ikutlah denganku
Baca garis tua di ujung mataku
Diam saja, tak usah berkata
Jangan juga tergesa memelukkan iba
Lumat bibir beku ini
Rasakan sekian ceritanya, akrabi
Tak perlu pedulikan dosa
Nikmati, sampai bisa kau sengggamai lalu dari buah dadaku
Kau,...
Minggu, 28 April 2013
SESAL
Aku mencari diriku pada gang-gang sempit di telapak tanganmu yang menggenggam janji, mengikat kakiku.
Pernah juga kucari raut wajahku pada garis-garis halus di ujung senja matamu yang menua menanak mimpi, menjauhkan diri dariku.
"Pergilah...," gunung...
Sabtu, 27 April 2013
SELIMUT AIR MATA
Ada yang hidup di malam-malam hitam, tempat selembar selimut sekian waktu mencoba menidurkan gelisah.
Saling memeluk, mengusap lembut, menghibur hati dan mengabaikan raut wajah sendiri.
"Terkadang selembar selimut kusam di pembaringan, lebih setia,"...
Jumat, 26 April 2013
KEMBAR SIAM
Tiba-tiba pintu kamar di samping bahunya dibanting keras-keras.
"Aarrgghhh."
"Goblok."
"Sundal ingusan!"
"Berani-beraninya menolakku," Laki-laki kekar itu menggerutu. "Kalau hanya membayarmu semalam suntuk cuma upil buatku!"
Dada sekal perempuan...
Kamis, 25 April 2013
HARI LIBUR DI KEPALA PARA BADUT
Kehilangan tak ubahnya hari libur di kepala badut-badut yang kesulitan bernafas sewaktu dadanya yang murung ditertawakan orang-orang asing di luar sana.
"Berpesta pora denganmu berarti menambahkan sedikit kekonyolan pada tenggorokan yang kering tanpa...
Rabu, 24 April 2013
TUBUH YANG DITANYAI MALAM
Kemarilah,
Biar kuikatkan cinta di leher
Sedikit saja bekas merah kutinggalkan
Beginilah cintaku untuk malam-malam sepimu
Dekaplah erat-erat,
Hangatkan tubuh dalam geliat
Biar saja ranjang menjerit lenguh
Tak akan ada yang tahu, tidak juga setan
Malam...
Selasa, 23 April 2013
MENUNGGUMU
Aku selalu menunggumu disini.
Di batas yang tak pernah mempertemukan dua bola mata kita.
Hanya diam menunggu, sambil meremas jemari yang gemetar meyebut namamu.
"Terkadang berjalan berdampingan pun, masih membuat kita kesulitan melihat satu sama lai...
Senin, 22 April 2013
PELACUR YANG MENDENGAR CINTA
Dipeluknya cinta erat-erat
Dari mulutnya esok berbuih-buih
Tak cukup pelukan menjawab cinta
Matanya meminta tubuhnya telanjang
Cinta tergesa memburu hati
Jemarinya tak lagi memeluk rasa
Pelukan berlarian menjauhi raga
Malam tergopoh membangunkan tanya
Esok...
Minggu, 21 April 2013
ANAK-ANAK BERKULIT MENTARI
Dimana pagi,
Kilaunya belum sampai kemari
Kolong ranjang masih gelap gulita
Yang terdengar hanya racauan senggama
Seharusnya pagi sudah datang,
Pijak kaki ingin berlari mencumbu mentari
Biar segera roboh pintu-pintu penghalang
Kedap sudah telinga, muak...
Sabtu, 20 April 2013
RENTA CINTA DALAM CANGKIR KOPI
Sedari pagi, halaman belakang rumah kecil yang lembab itu bertamu di dadaku.
Mengetuk pelan dengan kenangan. Lirih, serupa desau.
"Aku masih mengenalimu,"
Matanya sayu, bukan kelelahan, hanya penuh sesak dengan rindu.
Tubuhnya tua dalam kesepian,...
Jumat, 19 April 2013
PERJAMUAN SEBATANG ROKOK
Sebatang rokok terakhir,
Bersama secangkir kopi pahit
Tidak lagi ditambahi manis gula
Biar tetap pahit, menemani sebatang rokok
Ingatan perih kesekian
Tentang perihnya meneteskan air mata
Diam seorang diri mengingat sakit di ceruk hati
Tidak dengan...
Kamis, 18 April 2013
RINDU DI BELAKANG PUNGGUNG
Rindu itu berbaris rapi di belakang punggungku.
Diam disana tanpa suara. Sesekali saling berbisik membicarakanmu, meski kerap diam..., seperti pahit yang mengerak di dasar cangkir kopiku.
Dari sini lembab kabut yang turun dari angka-angka pada jarum...
Rabu, 17 April 2013
PENARI DI KESUNYIAN MALAM
Malam kusembunyikan di dalam kutang
Entah berapa malam mengeram di sana
Bersama dadanya yang naik turun, kemaluannya mengeras
Aku penari, gemulai menanak doa-doa leluhur dalam tiap langkah
Sunyi terkubur jauh di dalam benak
Tetap menari ditingkahi merdua...
Selasa, 16 April 2013
HARI DENGAN WARNA MERAH
Hari dengan warna merah itu mencarimu kesana kemari.
Sekian waktu menunggu untuk sejenak bercengkrama denganmu, membicarakan telur-telur busuk yang kulitnya menipu setia yang kuerami.
Semilir angin malam buru-buru hendak pulang ke rumahnya,
"Aku melihatnya...
Senin, 15 April 2013
TENTANG SEBUAH RUMAH
Aku mempercayainya setelah angin membawanya mengetuk pintu rumah. Setapak demi setapak langkah kakinya bercerita tentang mimpi,
"Ada gubuk di kaki bukit, berjendela besar dan berpintu lebar...,"
Hari itu gerimis menyertai kedatangannya, bukan gerimis...
Minggu, 14 April 2013
TERUSIR
Pohon besar itu pulang pada tanah tempat dulu akar-akarnya menyimpan bunyi sekumpulan air yang datang pada telinganya dengan mata berbinar.
Rindunya teramat luas untuk hatinya yang kian sempit dirampas biru langit tanpa batas di atasnya.
"Sejak hari...
Sabtu, 13 April 2013
JALANG
Senyum bersimpul ingin datang bertamu
Sekian jarum jam berisik mengusik kegamangan
"Matikan hari yang lalu,"
Setengah lelah bersiap rebah, melarung rasa
Sekejap saja berserah pada magisnya gerimis
"Telanjanglah, biar kubaca letihmu...,"
Semua berpulang...
Jumat, 12 April 2013
BIAR TANPA TANDA BACA
Kita mulai menyukai titik setelah beberapa kata yang kita baca sulit dilagukan, terbata.
"Kita harus berhenti..., tak ada lagi makna setelah titik," sama halnya dengan terhapusnya senyummu yang kemarin kubawa kesana kemari.
"Aku masih menyukai koma...
Kamis, 11 April 2013
CINTA DARI BALIK SELIMUT
Beruntun cinta kau sisipkan di telinga
Ketika malam selalu membuatku ketakutan
Begitu hangat, seperti selimut di atas ranjang
Tak pernah ingin kulipat, biar menyembunyikan dosa
Bertumpuk saja rasa kau sisipkan padaku
Di bibir, liat melumat dari lidahmu...
SECANGKIR KOPI UNTUK TUHAN
Pagi mengintai
Menyibak selimut dari ujung kaki
Sisa ratapan berlarian di usir pagi
Hari hendak dimulai lagi, Tuhan
Biar kuseduh dirimu sampai berkerak,
"Secangkir kopi lagi untukmu," untuk embun yang turun pada terangnya hari di lembab dada mere...
Rabu, 10 April 2013
TANYAKAN SAJA
Tanyakan dimana kau kuhidupkan di dadaku yang menyenggamai dengkuranmu saat semalam lelap tertidur pada mimpi tentang kemarin yang terlanjur kejam. Tanyakan!
Hingga bisa kutempelkan lembut desahku pada tipis bibirmu yang menempel di leherku,
"Kau yang...
Selasa, 09 April 2013
MALAM
Tapak kaki menuju pulang
Dikangkangi penat dalam gelap
Sekumpulan harap mungkin terjaring
Diburu sekian doa yang berdesakan di dalam dada
"Biarkan aku pulang.., biar kupunguti redup teduhmu menghibur lelah,"
Pulanglah,
Tak usah lagi mengingat keluh...
Senin, 08 April 2013
PULANGKAN WAJAHKU
Dimana kau simpan wajahku?
Hari itu kucari pada hening di jam dinding
Semua hilang tak berbekas bersama detak detiknya
Aku kehilangan diri yang kemarin kutitipkan di ruas jarimu
Kau sembunyikan dimana raut wajahku?
Tumpukan jarak itu kukais dengan airmata
Dulu...
Minggu, 07 April 2013
UNTUK TIDAK YANG TERBUNGKAM
Rasa yang membawa malam
Ketika hanya ada aku dan dirimu
Untuk cinta terendap yang meminta
Pada tubuhku untuk hatimu, dan ketelanjangan
Rindumu lembab di batang leherku
"Cinta itu bergemuruh pada dadaku, Sayang"
Dalam jemari tangan yang merayap di sekujur...
Rabu, 03 April 2013
SEJAK TAK ADA APA PUN DI DADAKU
Seperti lembab basah lumut hijau yang menidurkan dadamu, tiba-tiba lantai, dinding dan atap rumah pada tubuhku mendadak ikut membeku. Sangat dingin.
Kemarau yang mengintip, tak bisa lagi menghentikan air mata dari dingin yang menyeruak dari setiap pori...
Selasa, 02 April 2013
HATINYA YANG TERTUTUP RAPAT
Dalam mimpi semalam,
Pohon-pohon yang daunnya tertawa lebar itu datang bergopoh-gopoh mengetuk tulang keras di tempurung kakinya,
"Bagaimana bisa kakimu tercekat padanya, sedangkan burung-burung cerewet itu selalu mengolokmu pada pagi yang baru bangun?"
Daun-daunnya...
Senin, 01 April 2013
JALAN SETAPAK
Bermula di bahu
Menuruni punggung
Berjejak pelan satu-satu
"Menjalani hari dari belakang matamu, berkabung.....
Langganan:
Postingan (Atom)