Rindunya teramat luas untuk hatinya yang kian sempit dirampas biru langit tanpa batas di atasnya.
"Sejak hari itu helai-helai rambutku ingin merasakan udara lebih banyak,"
Kehilangan yang membawanya kembali pulang, batang kokohnya menunduk mencium haru tanah kelahirannya,
"Langit terlalu membuatku sibuk, aku rindu meremas hitam tanah di jemari-jemari kakiku...aku pulang untuk rindu yang menghidupkan,"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"