Minggu, 14 April 2013

TERUSIR

Pohon besar itu pulang pada tanah tempat dulu akar-akarnya menyimpan bunyi sekumpulan air yang datang pada telinganya dengan mata berbinar.

Rindunya teramat luas untuk hatinya yang kian sempit dirampas biru langit tanpa batas di atasnya.
"Sejak hari itu helai-helai rambutku ingin merasakan udara lebih banyak,"

Kehilangan yang membawanya kembali pulang, batang kokohnya menunduk mencium haru tanah kelahirannya,
"Langit terlalu membuatku sibuk, aku rindu meremas hitam tanah di jemari-jemari kakiku...aku pulang untuk rindu yang menghidupkan,"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"