Baca garis tua di ujung mataku
Diam saja, tak usah berkata
Jangan juga tergesa memelukkan iba
Lumat bibir beku ini
Rasakan sekian ceritanya, akrabi
Tak perlu pedulikan dosa
Nikmati, sampai bisa kau sengggamai lalu dari buah dadaku
Kau, mereka...bertamu di waktu berbeda
Tergopoh-gopoh membawa cinta dalam tanda baca
Berujar tak lantang tentang surga yang tak terlihat
Sementara kemaluannya sibuk mencari liang, lalu hilang ingatan
Kau, juga mereka...tak pernah mau dilihat pagi
Ketika gelap tak mengenal dosa, pun panasnya neraka
Berisik mendesah diatas tubuh perempuan yang dilacurkan
Pagi adalah khianat, saat noda diatas ranjang semalam tak pernah kalian akui
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"