Minggu, 21 April 2013

ANAK-ANAK BERKULIT MENTARI

Dimana pagi,
Kilaunya belum sampai kemari
Kolong ranjang masih gelap gulita
Yang terdengar hanya racauan senggama

Seharusnya pagi sudah datang,
Pijak kaki ingin berlari mencumbu mentari
Biar segera roboh pintu-pintu penghalang
Kedap sudah telinga, muak mendengar nyanyian birahi

Ini dada anak-anak berkulit mentari
Semalaman berburu doa pada gang-gang cabul
Kami mencari pagi, menunggu bapak datang bersama mentari
Mengadukan malam dari tubuh mesum ibu-ibu kami yang masygul

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"