Kilaunya belum sampai kemari
Kolong ranjang masih gelap gulita
Yang terdengar hanya racauan senggama
Seharusnya pagi sudah datang,
Pijak kaki ingin berlari mencumbu mentari
Biar segera roboh pintu-pintu penghalang
Kedap sudah telinga, muak mendengar nyanyian birahi
Ini dada anak-anak berkulit mentari
Semalaman berburu doa pada gang-gang cabul
Kami mencari pagi, menunggu bapak datang bersama mentari
Mengadukan malam dari tubuh mesum ibu-ibu kami yang masygul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"