Biar kuikatkan cinta di leher
Sedikit saja bekas merah kutinggalkan
Beginilah cintaku untuk malam-malam sepimu
Dekaplah erat-erat,
Hangatkan tubuh dalam geliat
Biar saja ranjang menjerit lenguh
Tak akan ada yang tahu, tidak juga setan
Malam itu kemaluan kita mencoba cinta
Tidak seorang pun menahu, tidak juga sepinya hati
Malam menyibak helai-helai benang di sekujur tubuh
Seusai ketelanjangan meregang memuntahkan kebohongan
Hanya noda yang kau tinggalkan,
Diburu huru-haranya dosa tanpa namamu
Menyisakan gulita yang menghujat tubuh menggigilku
Seperti itukah cinta menghampirimu, "Menidurimu di malam-malam sepi, lalu menyebutmu pendosa?"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"