Rabu, 17 April 2013

PENARI DI KESUNYIAN MALAM

Malam kusembunyikan di dalam kutang
Entah berapa malam mengeram di sana
Bersama dadanya yang naik turun, kemaluannya mengeras
Aku penari, gemulai menanak doa-doa leluhur dalam tiap langkah

Sunyi terkubur jauh di dalam benak
Tetap menari ditingkahi merdua desau angin
Mata liarnya mencabik setiap helai benang di tubuhku
Gerakku membangunkan kemaluannya, aku menari dengan mata terpejam

Aku hanya seorang penari,
Menari dengan air mata menderas
Tetap menari di malam-malam tanpa cahaya
Masih terus menari, muak ditelanjangi birahi dari kemaluan kalian!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"