tag:blogger.com,1999:blog-43296393800566004222024-02-21T03:02:36.763+07:00The Darkness of SatireSemua kegelapan membutuhkan ruangnya untuk tetap gelap dan dibiarkan jujur tanpa ada yang berhak atas nama apa pun untuk meleburnya.
Apa saja yang tidak bisa diteriakkan disana, akan liar dan tumpah dalam ruangannya sendiri disini, sekedar untuk tetap bisa menjadi tegak dan jujur atas apa yang diyakini.Yayag YPhttp://www.blogger.com/profile/01730005347007616928noreply@blogger.comBlogger694125truetag:blogger.com,1999:blog-4329639380056600422.post-15380146244003436062017-05-15T19:03:00.000+07:002017-05-15T19:03:09.764+07:00BERCANDA DENGAN KEHILANGANPada daun-daun pernah kutanyakan tentang kemana Kau menghilang:embun bergeming, pagi terdiam. Aku menakar waktu dalam bejana rindu dengan senandung,
<br><i>"Tak ada gelisah yang bersuara,"</i> dan sekian takdir Tuhan berjalan bersama angka-angka tak terhitung.
<br>Hilang itu diam.
<br>Tak ada itu kelam.
Hanya kelakar yang menangkap kehilangan: di balik tubuh merunduk dalam tunggu. Aku tahu Kau pun menunggu, di kejauhan sana, sedang bercanda dengan sesal.
Yayag YPhttp://www.blogger.com/profile/01730005347007616928noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4329639380056600422.post-55621295295280298922013-12-28T01:30:00.000+07:002013-12-28T01:30:00.418+07:00MATA IBU Degung Bali berjalan pulang menyusuri tubuh semampai para Pinus. Mentari menyorot perlahan pada alunan kakinya. Bayangan-bayangan masygul mengajaknya berlarian kesana kemari, seperti berseru sesuatu, tapi hening.
<br>"Jalanan Canggu msh tertidur," memeluk bumi teramat liat. Tubuhnya serupa tanah pekarangan rumah lama,
<br>"Sepanjang Tukad, cerita tak pernah lepas dari rajutan,"
<p>Katanya,
<br>"Kemarin aku mengingat Ibu, matanya serupa matamu...,"Yayag YPhttp://www.blogger.com/profile/01730005347007616928noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-4329639380056600422.post-13746905942621723462013-12-27T07:00:00.000+07:002013-12-27T07:00:07.097+07:00YANG PERNAH ADA Malam belum mau pergi. Ada yang dicarinya dengan kening yang tekun menekuri setiap sudut rumah. Matanya berkilatan menatap sejarah yang telanjang pada tubuhku.
<br>"Hanya jiwanya yang tertinggal disini. Tubuhnya sudah lama tidak bersamaku," tidak perlu kau cari, karena tak akan kau temukan apa pun disini selain kenangan.
<br>"Aku pernah ada padamu...!" pada puluhan tanya yang bergema di ruang kosong tanpa salam dan pamit, tak hendak kembali, pun sekedar untuk memaafkan kenangan. Terpilih menjadi sejarah, tak pernah mengundang gelisah.Yayag YPhttp://www.blogger.com/profile/01730005347007616928noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4329639380056600422.post-19795728800028280002013-12-26T00:30:00.000+07:002013-12-26T00:30:00.264+07:00SEKOTAK TANAH PEMAKAMAN Huruf-huruf namanya bersembunyi dalam kotak kayu yang terkunci rapat. Corak serat kayu itu bercermin pada gerimis di luaran. Tak ada yang berani menyela,
<br>"Bolehkah sekedar numpang duduk di beranda rumahmu?"
<br>Bukan waktu yang sedang bertanya, entah...mungkin kenangan yang sedang bertandang, hendak meminta kembali namanya atau bahkan akan menambahkan tanah pekuburan di atas kotak kayu yang padanya masa lalu dikuburkan.
Yayag YPhttp://www.blogger.com/profile/01730005347007616928noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4329639380056600422.post-44140122190415308242013-12-25T00:30:00.000+07:002013-12-25T00:30:01.844+07:00PENGHUJAN DI MUSIM LALU Malam masih tinggal di kedua matanya yang terjaga. Ada risau pada tangga-tangga tak tinggi di keningnya.
<br>"Tidurlah.., malam belum mau diusir pagi," tak mungkin bisa kau jaga pelangi yang terlihat pun mustahil di gelapnya hari.
<p>Malam menghuni dadanya yang tak lagi lapang seperti penghujan di musim lalu. Gelisah tetap setia mengerak di bawah anak-anak tangga keningnya.
<br>"Tidurlah.., pagi pasti menggantikan semua, pun yang kau hidupkan semalaman,"Yayag YPhttp://www.blogger.com/profile/01730005347007616928noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4329639380056600422.post-2188439939446812942013-12-24T08:30:00.000+07:002013-12-24T08:30:00.251+07:00RINDU YANG BERCERMINKembali dekat pada rimbun hutan Cemara yang menjulang tinggi, dengan jemari tangan mengiba pada pinggiran selimut kusam, lalu bernafas perlahan seusai doa-doa yang basah...., masih sama persis hangatnya dgn mengingat kisah pada kerak secangkir kopi yang dulu tak pernah tandas tanpa sapa dan salam,
<br>"Sekian pintu kuketuk dengan rindu,"
<br>"Bertemukah kau dengan cinta di matanya?"
<br>Hening menyenggamai jarum jam yang terlanjur terengah, mampukah rindu bercermin?Yayag YPhttp://www.blogger.com/profile/01730005347007616928noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4329639380056600422.post-19464688556423180902013-12-23T01:00:00.000+07:002013-12-23T01:00:03.197+07:00CINTA YANG TERLAMBAT PULANG Gerimis pulang pada sekujur tubuh yang sedang masyuk digumuli selembar selimut tebal. Rintik-rintiknya begitu saja telanjang, bening terbaca,
<br>"Aku Cinta yang terlambat pulang,"
<br>Tubuhnya pernah kehilangan nama, juga cerita, tapi matanya tak pernah terpejam pun di saat semua harus tertidur,
<br>"Setiap doamu tak pernah lepas dari kedua mataku," setiap katanya membuat kemarau tak pernah didatangi berita-berita kematian, pun kehilangan, hanya Cinta yang pulang.Yayag YPhttp://www.blogger.com/profile/01730005347007616928noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4329639380056600422.post-80435095316686619982013-12-22T00:30:00.000+07:002013-12-22T00:30:01.773+07:00SEWAKTU MENUNGGUSeusai malam yang masih hitam, jalan-jalan setapak kehilangan jejak karena hujan semalam.
Cinta merapal langkah kakinya menuju pembaringan; tempatnya melarung senja yang terlewat.
<br>"Aku tak berani melukiskan merah di bibir sejak kehilangan kata sewaktu menunggu,"
<p>Untuk apa bersolek pada jiwa yang lengang, gersang tanpa satu pun huruf tegak yang dihidupkannya dengan rindu ketika jarak mengaburkan pandangan?Yayag YPhttp://www.blogger.com/profile/01730005347007616928noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4329639380056600422.post-90410009995751204022013-12-21T00:30:00.000+07:002013-12-21T00:30:00.258+07:00TUBUH-TUBUH CEMARA Tubuh menjulang pohon-pohon Cemara tumbuh di dalam rumah. Tak peduli yang lain menjadi penuh sesak karenanya. Dari kejauhan angin laut datang tanpa mengetuk pintu, begitu saja terduduk di bangku tua yang menghadap televisi.
<br>"Cemara yang baru itu wanginya sampai padaku," menjadikan lautan kehilangan ombak, seketika sepi dirajam rindu.
<p>Tubuh-tubuh Cemara tinggi menjulang, merebut Desember yang baru datang, menepis rindunya angin laut, lalu berujar lirih,
<br>"Seharusnya Cemara tak usah berkenalan dengan musim," biar angin laut tinggal di dalam rumah, tak perlu mencuri waktu untuk sekedar berkhabar.Yayag YPhttp://www.blogger.com/profile/01730005347007616928noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4329639380056600422.post-68055391349984784882013-12-20T08:30:00.000+07:002013-12-20T08:30:01.745+07:00YANG TERTINGGAL PADA NOVEMBER Yang tertinggal pada November adalah cerita tentang kembang-kembang Kertas yang tumbuh di telapak tanganmu.
<br>Sekali tertulis puisi untuk yang mekar dengan warna merah di kedua pipimu,
<br>"Dia kutemui di stasiun kota tua," sama-sama mencari entah, lalu dipertemukan kembali pada hari dimana tanya tak terjawab. Sekali kemudian, terbaca sajak berwarna kuning di kedua matamu.
<p>Saat kembang-kembang Kertas bertemu musim mekar, November penuh warna, juga mendung di dadaku.Yayag YPhttp://www.blogger.com/profile/01730005347007616928noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4329639380056600422.post-6777681118324418122013-12-19T08:09:00.000+07:002013-12-19T08:09:02.301+07:00RINDU PADA JENDELA KAMAR Lagu-lagu lama merdu terputar di sudut hening kepala. Gerimis menjuntai dari atap rumah, turun dan menari di depan bening jendela kamar. Tetes gerimis melukis raut wajahnya yang tertunduk meremas cangkir kopi panas dalam genggaman, sejengkal di depan mata.
<br>"Aku sering rindu telanjang di hadapanmu seperti ini...," telanjang dengan tubuh gemetar menanggung sekian jarak-jarak panjang yang terputus saat kedua matamu mengajak gerimis bercermin.
<br>"Aku teramat sering merindukan desah nafasmu di sekujur tubuh telanjangku. Seperti saat ini...," saat tuhan-tuhan berkejaran diburu jalanan ramai yang merubuhkan tubuh telanjangku di sudut bibirmu yang gemeretak menghujat waktu.
<p>Lagu- lagu lama kian menua. Tak lebih sunyi dari gerimis di bulan Desember. Setia mengajak ingatan berkelindan pada panjang helai-helai rambutku yang kembali sampai di bibir laut,
<br>"Aku juga sering merindukan gerimis, pun di hari yang begitu deras hujannya...," merindukanmu sambil menasehati bayangan yang terlukis di lembab jendela kamar,
<br>"Rindu yang kemarin terlantar. Rindu yang sering menatap keresahan di wajahmu,"Yayag YPhttp://www.blogger.com/profile/01730005347007616928noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4329639380056600422.post-47072460573903644942013-11-04T00:30:00.000+07:002013-11-04T00:30:01.857+07:00YANG DATANG BERKUNJUNG Malam ditinggalkan begitu saja di bibir laut yang segan memohon lerai disudahi. Gemuruh ombak tak lagi malu mengajak berbincang dua bola matanya yang masih enggan beranjak mengukur jarak.
<br>"Aku suka memunguti puisi-puisimu. Lalu melukis wajahmu dari tiap huruf yang kujaring,"
<br>Punggung mungilnya sibuk mengadukan iba pada sekian musafir yang berkunjung pada lukanya. Seperti hendak memeluk tapi tidak...,
<br>"Mereka hanya sedang berkunjung,"Yayag YPhttp://www.blogger.com/profile/01730005347007616928noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4329639380056600422.post-24079330082539097542013-11-03T00:30:00.000+07:002013-11-03T00:30:01.664+07:00SILUETJanji-janji tak punya muka
Sekali jujur di hadapan luka
Pertunjukan menyumbang tawa
Kelakar serupa siluet, kerap enggan pada dukaYayag YPhttp://www.blogger.com/profile/01730005347007616928noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4329639380056600422.post-5435731338892555252013-11-02T00:30:00.000+07:002013-11-02T00:30:02.467+07:00KHABAR BURUNG Patung kayu mulutnya bungkam
<br>Diam-diam mengeluh rindu pada batu
<br>Tak ada telinga pun mata di hitam pualam
<br>Burung-burung berkhabar, "Kancing kemejanya lepas satu demi satu,"Yayag YPhttp://www.blogger.com/profile/01730005347007616928noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4329639380056600422.post-52672660888258541992013-11-01T00:30:00.000+07:002013-11-01T00:30:00.906+07:00UCAPKAN MAAF PADA PAGI "Sejak kapan sajak-sajak pendek itu tumbuh tak seberapa di kedalaman matamu?"
<br>Sedari kau punguti satu-satu hurufnya dari mulutku yang terkatup, tak lagi ditemui tanya, sajak-sajak melacurkan sepi.
<br>Sepanjang malam memaki kemarin pada tembok kamar temanmu mengadu adalah pemujaan paling konyol dari sekian angka-angka di kalender dinding yang kau turunkan paksa,
<br>"Hei, bilamanakah kau tundukkan dagu dan mengucap maaf pada pagi?"Yayag YPhttp://www.blogger.com/profile/01730005347007616928noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4329639380056600422.post-59187285288330665422013-10-31T00:30:00.000+07:002013-10-31T00:30:01.971+07:00CERITAKAN TENTANG ORANYEMemindahkan kenangan dari lipatan-lipatan keningmu tak sesulit menunda pagi yang datang bertamu dari depan pintu kamarmu,
<br>"Mencintai malam adalah kepura-puraan paling suci," tak dipungkiri bujuk rayu wajah-wajah sendu yang merunduk; memohon untuk dijamah saat hening membius mimpi-mimpi tak berhuruf,
<br>"Bukankah sedari kita bersitatap dibalik punggung mereka, kau tak pernah menceritakan tentang oranyenya pagi di hadapanmu pada malam di sekujur tubuhku?"Yayag YPhttp://www.blogger.com/profile/01730005347007616928noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4329639380056600422.post-48180469970651549872013-10-30T00:30:00.000+07:002013-10-30T00:30:00.654+07:00KAU YANG MERAWAT TUHANSajak-sajak itu tumbuh pada kaca jendela yang sedari
pagi dihiasi embun-embun bening berwajah kenangan.
<br>Akar-akarnya berserabut halus di sudut matanya
yang baru belajar menatap pagi setelah sekian
lama tertanam lekat di dada yang berlubang,
<br>"Biasanya pagi mengajak berbincang,"
menanya khabar yang tak pernah kau hidupkan
dibawah dagu yang enggan dituduh bersalah,
<br>"Kadangkala rindu menjadi sengsara
diucapkan sewaktu diri sibuk merawat
tuhan,"Yayag YPhttp://www.blogger.com/profile/01730005347007616928noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4329639380056600422.post-63802156474682050222013-10-29T00:30:00.000+07:002013-10-29T00:30:01.544+07:00PETRICHORSekian waktu tak juga mampu memupus garis-garis wajahnya menjadi sekedar titik-titik, atau dengus nafas tersengal. Serapah memintanya menjadi kenangan, meski tak satu rongga pun tersisa untuk disinggahi.
<br>"Ini petrichor pertama yang akhirnya datang disaat paling tepat,"
Kemarilah..., bersamaku membunuh kenangan. Tak perlu pusara, karena rinduku tak akan pernah datang menziarahinya lagi.Yayag YPhttp://www.blogger.com/profile/01730005347007616928noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4329639380056600422.post-36740191884525358662013-10-28T00:30:00.000+07:002013-10-28T00:30:01.228+07:00MUSIM MEKAR Namamu berbekas usai gerimis
<br>Tampias pada kedip mata sendu
<br>Dihambur sekian rintik tangis
<br>Menjadi kenangan saat kemarau
<p>Kita dipertemukan musim mekar
<br>Saat diri teramat merindukan hujan
<br>Tumbuh pada lembab tanah berakar
<br>Percaya, rasa tak akan pedulikan kematian
<p>Basuhkan lembab kenangan di bibir
<br>Mungkin sekali lagi kisah membawa rindu
<br>Biar wangi kembang membuka tabir
<br>Saat musim mekar, hatimukah yang membiru?Yayag YPhttp://www.blogger.com/profile/01730005347007616928noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4329639380056600422.post-27473830375119759642013-10-27T17:08:00.002+07:002013-10-27T17:08:17.826+07:00TAMAN HIBURAN DI TUBUH IBU Ada gulali di puting ibu
<br>Tiap kutangnya tanggal, entah dimana...
<br>Gulali di puting ibu rakus dikulum anjing-anjing dungu
<br>Di Taman Hiburan, gulali tak perlu warna
<p>Di pinggul ibu, waktu terus diputar
<br>Gairah di atas ranjang adalah kehidupan
<br>Tak mengapa semalam berkhianat dari altar
<br>Lampu-lampu Taman Hiburan menyulutkan kenikmatan
<p>Di tubuh ibu ada Taman Hiburan
<br>Padanya para anjing berpesta semalaman
<br>Jelang pagi Taman Hiburan ditinggalkan
<br>Mungkin esok dihampiri lagi, atau pura-pura segan?Yayag YPhttp://www.blogger.com/profile/01730005347007616928noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4329639380056600422.post-70030460995540900282013-10-22T00:30:00.000+07:002013-10-22T00:30:00.501+07:00PESAN DI DEPAN PINTU Pesanmu sampai di depan pintu rumah. Seperti pesan-pesan lamamu yang kukenali dari getirnya hari tanpa kerlip bintang, semua tampak lebih hitam dari batu kali,
<br>"Tanyakan padanya, bagaimana cara membaca gelagat dari mulutnya yang bungkam dikunyah malam?"
<br>Pastilah pesan yang sama dengan pesan-pesan lain, pesan yang lebih dulu menua daripada buku-buku lawas di keningnya,
<br>"Sajak dari merah bibirnya pun tak bisa membantuku menemukan huruf-huruf dari pesan yang ditinggalkannya,"Yayag YPhttp://www.blogger.com/profile/01730005347007616928noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4329639380056600422.post-80565109940552239092013-10-21T00:30:00.000+07:002013-10-21T00:30:00.200+07:00SIRKUS Mengular dalam lingkaran
<br>Badut-badut menjual senyum
<br>Di satu musim pertunjukan,
<br>Kamu dan mereka menjadikan puja-puji maklumYayag YPhttp://www.blogger.com/profile/01730005347007616928noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4329639380056600422.post-86394614300647868942013-10-20T01:00:00.000+07:002013-10-20T01:00:04.532+07:00INGATAN TANPA WARNA Sangat mudah mengingat hari dengan pelangi pada bulatan pipinya yang sepanjang malam mengajak mimpi-mimpi enggan bertemu pagi.
<br>Semudah melupa awal tahun yang selalu datang tergesa. Hanya sejengkal dari umur di helai-helai rambut yang menjuntai,
<br>"Angin kerap mengingatkan banyak hal," termasuk harap untuk doa dari manisnya gula-gula dengan banyak rasa.
<br>Lalu awan berkhabar dengan santun dalam langkah kakinya,
<br>"Hei, bukankah hari itu tak pernah diwarnai dalam ingatannya?"Yayag YPhttp://www.blogger.com/profile/01730005347007616928noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4329639380056600422.post-91720053411682202462013-10-19T00:30:00.000+07:002013-10-19T00:30:02.743+07:00SANG PENYAIRLalu penyair itu pulang dengan setumpuk buku puisi yang kemarin menjadikannya raja di mata para hamba.
<br>Di keningnya pesta pora kehilangan gemerlap lampu; puja-puji merunduk menuju tanah pemakaman.
<br>"Sesepi itukah kehabisan pesta saat arak masih membuatmu mabuk?"
<p>Ah, menatap langkahnya saja dia tak lagi berani..., bagaimana mungkin ikut berpesta dengan sisa arak di mulutnya; berdecak kagum untuk hari-hari sebelum pesta yang lebih dulu diingkarinya.Yayag YPhttp://www.blogger.com/profile/01730005347007616928noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4329639380056600422.post-41313193373839203532013-10-18T00:30:00.000+07:002013-10-18T00:30:07.866+07:00MEMILIH TINGGAL Secerdik itulah kau mencuri malam untuk pagi, untuk ranjang yang kehilangan ceritanya sedari kemarin.
<br>Kembang-kembang kopi mekar di musimnya, menakar rindu yang dilacurkan waktu, lalu kehilangan rumah jg nama.
<br>"Pelukan saja sudah cukup...," cukup untuk terbangun dari mimpi yang semalaman mencari jalan-jalan setapaknya dalam gelap, sekedar untuk pulang pada akad dari hati yang mengikat lekat gigil pagi dengan rasa; memilih tinggal untuk keberadaanmu.Yayag YPhttp://www.blogger.com/profile/01730005347007616928noreply@blogger.com0