Jumat, 19 April 2013

PERJAMUAN SEBATANG ROKOK

Sebatang rokok terakhir,
Bersama secangkir kopi pahit
Tidak lagi ditambahi manis gula
Biar tetap pahit, menemani sebatang rokok

Ingatan perih kesekian
Tentang perihnya meneteskan air mata
Diam seorang diri mengingat sakit di ceruk hati
Tidak dengan siapa pun, tanpa secuil doa dan mau

Biar kepul asapnya menolak cinta,
Rasa yang datang pergi bersama pengingkaran
Rindu yang terkhianati sibuknya meninggikan mimpi
Sebatang rokok kuhisap dalam-dalam, "Pada hati yang menciut,"

Tidak pernah ada dirimu dalam sepi
Bahkan saat panjangnya sedih begitu menyakiti
Mengharap pelukan pun begitu memilukan untuk sebatang karanya rasa
"Aku hanya setumpuk penat, menjamu nelangsanya cinta tanpa tempat menetap,"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"