Topeng baru terlepas
Diam tergeletak di atas ranjang
Pulasan tawa terhempas
Sendiri menanggung malam yang jalang
Skenario kembali ke rumah
Pulang menyembunyikan dusta
Baris-baris dialog seketika musnah
Pelakon gamang di megah panggung sandiwara
Kemarin...
Semua kegelapan membutuhkan ruangnya untuk tetap gelap dan dibiarkan jujur tanpa ada yang berhak atas nama apa pun untuk meleburnya. Apa saja yang tidak bisa diteriakkan disana, akan liar dan tumpah dalam ruangannya sendiri disini, sekedar untuk tetap bisa menjadi tegak dan jujur atas apa yang diyakini.
Rabu, 10 Juli 2013
SELEMBAR SKENARIO
Baca Selengkapnya - SELEMBAR SKENARIO
Selasa, 09 Juli 2013
HARI ITU
Laut itu membentang
begitu saja di hati yang terketuk
Mengundang haru terlampau biru
Aku mengingatmu dengan baik hari itu,
Sepi saling berkenalan
Malam tak pernah terhitung
Seharusnya hari itu melarang mimpi,
bukannya terlena, lalu diusir rasa sakit...
Senin, 08 Juli 2013
DARI BAWAH KOLONG RANJANG
Ibu melumat janji dalam mulut
mengulumnya liat bersama mimpi
Tubuh telanjangnya berkilatan
deras keringat menemani tarian pinggulnya
Bapak melukis esok dengan lidah
setiap warna tertoreh penuh gairah
Jari-jarinya menjalar ke penjuru surga
merampas tiap...
Minggu, 07 Juli 2013
NAMAKU DIAM
Untukmu yang datang
dari halaman belakang
Tinggal ataukah hendak bertandang?
Namaku Diam, tak akan bertanya lantang
Pada Januari yang hilang
dari sekian harap dan tunggu
Akhir doa ataukah jalan-jalan pulang?
Aku masih Diam, dikenal dengan setumpuk...
Sabtu, 06 Juli 2013
YANG TERSEMBUNYI
Pantaskah kau berteriak
di tengah riuhnya pesta
yang tak sedang memujamu?
Hadirmu pun tak terlihat!
Sampai kapan setia
pada dada penuh sesak
yang tak pernah menyebut namamu?
Tak ada dirimu di keramaian pagi
Untuk apa tersenyum pada mimpi
kalau airmatamu...
Jumat, 05 Juli 2013
SANG, Kemarilah...
Sang, kemarilah...
Ada secangkir kopi panas, sebungkus rokok dan malam untukmu. Jam di dinding sudah lama kubuang. Ya, jam dinding itu sudah kubuang sejak hari itu membuatnya jadi bayangan yang sibuk menghalau mentari dari tubuh rapuhku. Kemarilah...
Kamis, 04 Juli 2013
SANG
Sang...,
Kalau senja ada lagi
Aku tak ingin mengenalmu
Biar saja punggung menatap bahu
Seperti dulu Sang,
Waktu angin tak berkirim khabar
Hujan bukan raungan menanggung pilu
Aku menyuka gerimis, dan kau entah
Pertemuan tak selalu tawa, Sang
Airmata...
MEMINJAM MATAMU
Wajah-wajah berbinar
Menampar sepi di telapak kaki
Riang merayu hati untuk tergelak
"Aku muak menanak sendu diruang sepi,"
Pesta-pesta berkilatan
Menertawakan air mata di sudut hati
Penuh warna bahkan di tengah gulitanya rasa
"Aku tak kuasa mengkhianati...
Rabu, 03 Juli 2013
MEMUNGUTI PUING DI LIPATAN KENINGNYA
Sekujur tubuhku mendung
Jari-jari gemetar menunjuk hati
"Seharusnya disini aku pernah berbekas,"
pada keningnya yang bertumpuk menyeru rindu
Gerimis kedua mata
Padam mengguyur bara di dada
"Semestinya penghujan membuatku lekat disini,"
di dalam ruang-ruang...
Langganan:
Postingan (Atom)