Minggu, 07 Juli 2013

NAMAKU DIAM

Untukmu yang datang
dari halaman belakang
Tinggal ataukah hendak bertandang?
Namaku Diam, tak akan bertanya lantang

Pada Januari yang hilang
dari sekian harap dan tunggu
Akhir doa ataukah jalan-jalan pulang?
Aku masih Diam, dikenal dengan setumpuk malu

Kau yang menamaiku Diam,
sunyilah yang mengembalikanku pada lalu
pada ada, tak terlihat jelas dalam malam
Dihabisi terang yang membuat hati kedap dan tabu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"