Selasa, 06 Maret 2012

MAKA BIARKAN AKU RUBUH

Memintamu ada
Di saat tubuhnya untukku
Sama seperti bicara pada luka
Mengelabui kehangatan dalam tubuh beku

Membiarkannya hadir
Tepat ketika aku merinduimu tiap pagi
Tak jauh berbeda dengan membakar takdir
Berkali ku ingkari, berpuluh kali jiwaku terbeli

Tak lagi mampu hatiku mencaci diri
Hendak memeluk diam pada cermin berisi kalian
Ingin pula berpaling pada jemari kaki yang gemetar
Bilakah semesta memperkenankanku rubuh berkalang kekalahan?

2 komentar:

  1. kurang spasi noh.. :p

    BalasHapus
  2. Duh, "penyakit" saya ketahuan.
    Terimakasih lho udah di pinjemin mata&di ingatkan, terimakasih sangat!
    Yang lain juga nahhhhhhhhhhhhh ;)

    BalasHapus

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"