Adakalanya kita marah,
Pada rembulan yang membawa malam
Karenanya kita terpendar dalam kerlip
Seperti kunang-kunang, bersinar setitik
Lalu sepanjang masa menanti,
Dengan ceruk hitam di bawah mata
Senantiasa memagut tunduk pada gelisah
Tak ubahnya musim tanam, kerap gagal petik
Ingin kurebut bulan jauh disana
Kuminta duduk berlama-lama dengan pagi
Sampai gerimis datang meluruhkan masa merasa
Hingga kita tersudut di satu masa tanpa kesunyian ; rumah tanpa bulan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"