Kalau senja ada lagi
Aku tak ingin mengenalmu
Biar saja punggung menatap bahu
Seperti dulu Sang,
Waktu angin tak berkirim khabar
Hujan bukan raungan menanggung pilu
Aku menyuka gerimis, dan kau entah
Pertemuan tak selalu tawa, Sang
Airmata bukan harus penanda akhir
Aku merindukannya di halaman belakang
Rinduku terlalu, sejauh jarak diantara kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"