Diam di hadapan nyali
Masa lalu di usir angin
Sunyi setia menanti janji,
Mimpi menjelma batu
Sebatang rokok memerah
Rindu-rindu menunggu rayu
Tunai dibantai teguhnya kisah,
Tapak kaki memugar bentuk
Baru sebentuk halaman hijau
Lalu jendela kayu menyembunyikan amuk
Rumah kecil ini tempat tuanya senjamu terburu-buru pulang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"