Cinta membuatnya teramat gemas
Tak cukup memandangku dari kejauhan
Begini katanya cinta, Mak
Hari masih terang benderang
Tapi dia mengajakku mencari malam
Bersembunyi dari Tuhan, mencipta surga
Apakah surga sudah pindah dari telapak kakimu, Mak?
Ikutlah dengannya, Nak
Lumat maunya dengan tubuhmu
Musim kawin hendak bertamu
Kau pun harus kawin, lalu menikahinya
Dosa terlalu lirih,
Lebih nyaring birahinya atas tubuhku
Kawin di malam buatan, terjual atas restu
Perawan kepagian linglung, beginikah memulakan kawin, Mak?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"