Jumat, 31 Mei 2013

KERAS

Bergeming untuk desau angin
Memukul berisik harimu yang tertawa
Tak ikut berbahagia, hanya setia pada batu
Tidakkah kau buka malam dari kedua matanya?

Berteriak sampai pekak telinga
Meminta angin berbalik mendengar
Tak sekali pun dibaca langit, masih murung
Pernahkah sejarah dipunguti detik waktu dari jemari tanganmu?

Lalu semua memuakkan
melelahkan untuk dihafal tiap halamannya
Dan Keras kau ikatkan pada cermin
Mengapa menjadikannya sekeras batu untuk lalunya yang tak pernah kau ajak bersalaman?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"