Sabtu, 05 November 2011

TELAGA PADA TUBUH PELACURKU

Tiap kali kunikmati dalam gairah
Tak pernah matanya meminta cinta
Berkali kuselipkan uang dari balik kutang
Tak sekali pun kudapati senyuman di ujung bibir

Kau pelacur tanpa air muka
Yang terus telanjang untuk malam
Penyaji kenikmatan untuk kakunya mau
Kau penjaja tubuh tanpa senyum di wajah

Nyata kau toreh mataku dengan sayatan
Lamat kulihat anakmu menyusu dari airmata
Disana ujung lirikan senyummu berlumur darah
Pada tubuhmu kudapati telaga dalam keheningan

Teruntuk malam terkakhir,
Setelah bengis kulahap tubuhmu
Disana kau bisikkan, "Tubuhku tak pernah kujual,"
Dan tak juga terbeli, ketika yang kulacurkan hanya selembar kulit mati

1 komentar:

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"