Puisi tentang kita yang terputar oleh waktu
Dijauhkan dari angan tentang indahnya cinta
Merindu dicintai dan mencintai tanpa sendu
Tapi malah terpelanting jauh oleh sakitnya cinta
Ada kala malam-malam diujung lelah kita satukan
Tak lagi ada daya upaya untuk mengharap rasa
Sekedar ingin menjadi benar tanpa harus dibenarkan
Hanya melewati waktu lamat-lamat hingga kiamat
Kehilangan kita yang mempertemukan kita
Dia-mu dan dia-ku yang menjauh dan mencemooh kau dan aku
Mencintai tanpa dicintai memperkenankan kita berjumpa
Untuk kembali lagi bercumbu mengingat rasa yang kita rindu
Puisi ini entahlah kelak akan berakhir seperti apa
Yang kumau, mencintaimu tak lagi berarti menyanderamu
Menyayangimu juga tak akan lagi membuatku takut untuk terluka
Tepat didalam hati dengan hanya setitik sinar yang tersisa, aku mencintaimu
Ini puisi tentang kisah rasa kita yang kau minta padaku
Kata-kata terakhir yang kusemat pada matamu yang tak pernah kulihat
Tetes airmata penutup segenap rinduku pada absurditas peluk hangatmu
Ini puisi yang kau minta ketika kuingin melupa namun semakin hebat kumencintaimu
Dijauhkan dari angan tentang indahnya cinta
Merindu dicintai dan mencintai tanpa sendu
Tapi malah terpelanting jauh oleh sakitnya cinta
Ada kala malam-malam diujung lelah kita satukan
Tak lagi ada daya upaya untuk mengharap rasa
Sekedar ingin menjadi benar tanpa harus dibenarkan
Hanya melewati waktu lamat-lamat hingga kiamat
Kehilangan kita yang mempertemukan kita
Dia-mu dan dia-ku yang menjauh dan mencemooh kau dan aku
Mencintai tanpa dicintai memperkenankan kita berjumpa
Untuk kembali lagi bercumbu mengingat rasa yang kita rindu
Puisi ini entahlah kelak akan berakhir seperti apa
Yang kumau, mencintaimu tak lagi berarti menyanderamu
Menyayangimu juga tak akan lagi membuatku takut untuk terluka
Tepat didalam hati dengan hanya setitik sinar yang tersisa, aku mencintaimu
Ini puisi tentang kisah rasa kita yang kau minta padaku
Kata-kata terakhir yang kusemat pada matamu yang tak pernah kulihat
Tetes airmata penutup segenap rinduku pada absurditas peluk hangatmu
Ini puisi yang kau minta ketika kuingin melupa namun semakin hebat kumencintaimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"