Minggu, 11 September 2011

TENTANG ADA DAN KETIDAKADAAN

Adamu adalah ketika mempersilahkanmu hadir
Lamat mengamatimu dalam malu-malu yang kumau
Menyimpul senyumku membunuh sepi-sepiku yang dulu
Dunia yang kutatap selalu pagi yang benderang, tak pernah malam
Esok denganmu adalah berlari kecil tanpa takut tenggelam
Berat besok dibawah langkah kaki kita
Menyadarimu ada sama berartinya dengan adaku selamanya

Ketika tiba henyakku akan ketidakadaanmu
Airmata ini tak pernah terhenti menetes
Bibirku terus menerus memanggil namamu
Tubuh lelah ini meregang kejang menunggumu memeluk
Malam tak pernah lagi membuatku tertidur
Ketidakadaanmu mencabutku dari damainya bersandar padamu
Lalu aku tertutup dan lekat pada cangkang ketidakberartian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"