Minggu, 11 September 2011

SENINKU HILANG

Mungkin dia mati
Tergulung mulut bisunya
Jadi mayat tanpa nama
Lalu dihujati serapah dari segala arah

Mungkin juga dia hanya sekarat
Tertusuk sendiri oleh cinta
Meregang nyawa tanpa doa
Tapi masih meminta rindu menghidupkannya

Bisa juga masih hidup
Bersembunyi dari luka
Membuat selainnya koma
Namun tetap tanpa darah dan panca indera

Aku bersendawa pada seloro,
"Seninku hilang!"
Hapus saja dari elegi satu judul cinta
Karena sekarang tak perlu lagi ada Senin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"