Sabtu, 10 September 2011

PULANG

Sewaktu itu pilu luka hatiku masih biru
Kusesap sesekali tetesan merah darah yang mengucur
Anyir aroma sayatan itu masih pekat lekat teringat
Denyutnya masih sesekali menyeruak mencari asa
Kutambal sulam jerit-jerit rasa yang dulu ada dengan kenangan
Makin terasa perihnya disana, mematikan
Tersungkur aku meredam sakitnya sembiluku yang kaku
Kupecahkan kepala yang penuh dengan maaf dan harap ini pada kerasnya batu cadas
"Aku lelah mencintai sisa rasa yang membuatku sekali lagi kalah,"

Biarkan aku pulang pada malam-malam tanpa aksara
Mengusap lembut sendiri hatiku yang runtuh oleh semua kisah lalu
Aku hanya ingin menambatkan sedikit sisa rasa ini pada adaku
Sisa rasa,
Antarkan aku pada senja ini dibawah rindangnya malam diatas bukit sana
Biar kumeleleh dengan sedikit senyum menikmati sunyimu yang kemilau
Sendiri buatku akan lebih genap jika perih tak lagi mencaik-cabikku
Rela sudah kukafani raga usangku tanpa hati dan cinta mati
"Aku memerah pada jingganya senja yang membuatku tersenyum bahagia"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"