"Cemara yang baru itu wanginya sampai padaku," menjadikan lautan kehilangan ombak, seketika sepi dirajam rindu.
Tubuh-tubuh Cemara tinggi menjulang, merebut Desember yang baru datang, menepis rindunya angin laut, lalu berujar lirih,
"Seharusnya Cemara tak usah berkenalan dengan musim," biar angin laut tinggal di dalam rumah, tak perlu mencuri waktu untuk sekedar berkhabar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"