"Aku tak berani melukiskan merah di bibir sejak kehilangan kata sewaktu menunggu,"
Untuk apa bersolek pada jiwa yang lengang, gersang tanpa satu pun huruf tegak yang dihidupkannya dengan rindu ketika jarak mengaburkan pandangan?
Semua kegelapan membutuhkan ruangnya untuk tetap gelap dan dibiarkan jujur tanpa ada yang berhak atas nama apa pun untuk meleburnya. Apa saja yang tidak bisa diteriakkan disana, akan liar dan tumpah dalam ruangannya sendiri disini, sekedar untuk tetap bisa menjadi tegak dan jujur atas apa yang diyakini.
Untuk apa bersolek pada jiwa yang lengang, gersang tanpa satu pun huruf tegak yang dihidupkannya dengan rindu ketika jarak mengaburkan pandangan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"