Di keningnya pesta pora kehilangan gemerlap lampu; puja-puji merunduk menuju tanah pemakaman.
"Sesepi itukah kehabisan pesta saat arak masih membuatmu mabuk?"
Ah, menatap langkahnya saja dia tak lagi berani..., bagaimana mungkin ikut berpesta dengan sisa arak di mulutnya; berdecak kagum untuk hari-hari sebelum pesta yang lebih dulu diingkarinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"