Kamis, 26 September 2013

SEORANG DIRI

Bagaimana mungkin bisa kulukis garis-garis wajahmu dengan baik sewaktu senja memeluk bahu mungilmu yang tertunduk menyembunyikan derasnya tangis.
"Lautan itu pernah kau bawakan untukku dalam senja yang teramat hening," hari dimana sekian nama-nama kutinggalkan untuk sekedar menggenggammu lekat dalam jalan-jalan setapak di telapak tanganku.

Bagaimana bisa aku membunuhmu pada senja yang tak pernah mampu mempertemukan janji dari wajah pucatmu yang terlambat meneriakkan rindu,
"Bukankah tak pernah ada cela pada senja di lautan...?" pada rindu yang terlambat pulang, dari senja yang bertamu di bahu mungilmu yang tersedu menumpahkan airmata. Seorang diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"