Tentang jalan berliku
penuh jarak, juga gerimis
Lalu terlahir kembali berupa janji
Bingkai fotonya cerita
Terpajang diam di badan akasia
berkisah pada hari, bahwa kisah tak untuk dipenjarakan
Degung berbisik menuntaskan doa
Kemarin sore pesta di mulai
Dari selembar puisi penggugah takjub
dan beliak mata yang menanak mau
Pesta kemarin sore di mulai..., Kau ada di setiap penanggalan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"