malam berkuasa di atas ranjang
dari pucatnya dinding kamar
berpuluh alinea menyelimuti tubuh
Layaknya dongeng
pujangga melipat keningnya
syair-syair bernafas dari perut buncitnya
Malam-malammu bukan lagi dongeng, tapi halusinasi
Tidak ada tuhan di bawah bantal
Berkali kutengok, sampai usia terlanjur larut
Lalu Tuhan memanggil dalam elegi panjang
"Tak ada satu pun puisi yang akan membangunkanmu sewaktu pagi...," tak ada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"