Doa-doa dilupa
Gelak tawa meruah
Menjadi gunung, menjadi tuhan
Manis segenggam gula-gula
Setia hanya lelucon
Sedu sedan ditimbun esok
Terbuai mimpi, berhala pada suka
Gula-gula habis disesap Tuhan
Tanah menadah air mata
Waktunya kembali sebatang kara
Gula-gula hanya sampai di tipis bibir, tak mungkin mampu mencibir Tuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"