Pura-pura di datangi gerhana
Sekejap membakar bara di mata
Lalu tak jera memanggil hujan kata
Angin berbisik parau,
Di halau terik pun tetap rinai
Sejarah mencumbu setumpuk rindu
Apalah daya, Sang Kuasa memutus cerai
Duhai pemilik gelisah,
Lihatlah sekali lagi pada garis tangan
Pernahkah terasa pilunya menukar cinta
Hingga malam segera punah dari genggaman?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"