Selasa, 26 Februari 2013

WARNA-WARNA DI JENDELA RUMAH

Lalu kuberikan warna pada jendela bening yang lembab dengan embun ini, beberapa warna terang hingga hanya setitik bening tersisa. Agar dari dalam sini bisa kulihat dirimu yang lalu lalang di luar sana.

Dirimu yang hari itu memperhatikan warna oranye di jendela bening rumahku dan membuatmu berjalan merunduk dengan wajah teramat sedih.
Dirimu yang kemarin memaki warna merahku dengan kedua tangan terkepal dan kaki berjalan menjauh terburu-buru.

Aku hanya bisa mengintipmu dari titik bening tersisa di jendela rumahku dengan hati bergemuruh,
"Kapan kau akan mengetuk pintu rumahku dan mengajakku berbicara?" menanyakan oranye di jendela rumahku yang membuatmu murung, memberondongku dengan banyak pertanyaan setelah kemarin warna merah di jendelaku membuatmu begitu marah.
Kapan kau mengetuk pintu rumahku, masuk dan mengajak dirimu mengenali diriku?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"