Dirimu yang hari itu memperhatikan warna oranye di jendela bening rumahku dan membuatmu berjalan merunduk dengan wajah teramat sedih.
Dirimu yang kemarin memaki warna merahku dengan kedua tangan terkepal dan kaki berjalan menjauh terburu-buru.
Aku hanya bisa mengintipmu dari titik bening tersisa di jendela rumahku dengan hati bergemuruh,
"Kapan kau akan mengetuk pintu rumahku dan mengajakku berbicara?" menanyakan oranye di jendela rumahku yang membuatmu murung, memberondongku dengan banyak pertanyaan setelah kemarin warna merah di jendelaku membuatmu begitu marah.
Kapan kau mengetuk pintu rumahku, masuk dan mengajak dirimu mengenali diriku?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"