Melayang kesana kemari
Tak dimaui udara, tidak juga dadamu
Beterbangan di sekitarmu, tak berani hinggap
Ingin sesaat mendekat
Hendak memilih bahu ratamu
Terjebak keterasingan, dipaksa meratap
Sekali ingin terlihat olehmu, menanggung kemustahilan
Bagaimana debu bisa berharap
Mendekat pun tersiksa ketakutan
Hanya berani beterbangan dihempas dengus nafasmu
Terlunta pada sekitar dalam semena-menanya penolakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"