Minggu, 10 Februari 2013

UNTUK HITAM DI CERUK MATAMU

Tanya tak akan lepas,
Untuk hitam yang kau sembunyikan
Meski jari-jarimu menggapai, meminta usai
Apakah kau hendak mengakhirinya dengan maumu?

Dari tawa yang kau bayar,
Dengan kematian dari mulut pintu
Kau mengundangnya untuk segera datang
Meski air mata terus mengingatkan, "Aku pemilik nyawaku!"

Candu itu terlanjur menamaimu karib,
Di undang untuk semalam keceriaan semu
Terjamu dalam tubuh kalut enggan bergelut
Untuk hitam di ceruk matamu, biarkan kematian membungkammu!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"