Sabtu, 26 Januari 2013

KETIKA HENING BERKALI MEMBUNUH

Hening lagi di hati
Rindu tertunduk dalam lirih memanggil
"Aku masih disini, berjalan sendiri menunggu kemudi,"
Tertatih untuk kenangan sewaktu lelah diperbudak sepi

Ini masih hening yang kemarin,
Ditinggalkan bunyi-bunyian dari resahnya rasa
Kian lirih meski masih terbata mengeja langkah
Bilakah pupus terbawa gemuruh petir yang menyalak?

Jangan dulu membunuhku!
Biar saja senyap sesaat, sebentar saja
Supaya rindumu sampai padaku yang kering
Terpinggirkan masa...berkali membunuh, tapi belum juga terkubur

2 komentar:

  1. Coba aku tetap bisa eksis nulis kayak mbak yayag ya... hmmm
    Tulisan mbak makin hari makin banyak aja.. :)
    nice post

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banyak belum tentu berkualitas, mohon selalu "cacian" mesranya.
      Kenapa Ngulati Wangsa gak bisa nulis lagi?
      Thanks ya udah berkenan membaca tulisan saya disini.

      Hapus

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"