Malam berakhir dimakan pagi
Menjauhi lorong-lorong gelap
Terlambat, tapi tak lagi menyelinap
Dalam kalapnya lelap
Bayangan-bayangan itu menguap
Kau tergopoh-gopoh mengemasi diri
Aku terbawa angin, memunguti hati
Tiga puluh menit lagi kita lenyap
Dimaui alam untuk terlelap pada senyap
Kau memilih memelihara megahnya sunyi
Dan kau pulangkan sukmaku pada matinya hari-hari
Kau membuat kita berakhir disini
Dalam raut muka tak saling menatap, bias dalam kemilau pagi
Dan aku belum juga lelah berharap...
Hanya terpaksa menyesap karma, berlalu bersama rinduku yang jenuh kau sesap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"