Senin, 24 Desember 2012

RINDU KEMBANG-KEMBANG KOPI

Rinduku menumpuk di pelupuk mata,
Sewaktu semerbak wangimu mengajak bermimpi
Menemui senjamu dan abu-abu yang berkecamuk
Bernyali menuliskanmu dalam sajak-sajak panjang

Huruf-hurufku berurai di atas selimut,
Kelelahan merangkai kisah, enggan berjudul
Entah siapa yang lebih dulu menjauh, entah kapan
Hanya sekejap merajai tapak-tapak kaki pada takdir

Aku memilih rindu pada kembang-kembang kopi,
Kerap datangku terlambat menengokmu mekar di hati
Tak ada jenuh dalam kembang-kembang semerbakmu disana
Masih mewangi pada musim bertumpuk kabut, "Tetap mekar untukku,"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"