Deras menuruni garis halus di ujung mataku
Basah...hangat..., sederas robohnya kenangan
Disini, pada hujan diseberang raga...aku menyerah
Sempat kusemai rumah kecil disamping sungai,
Tanpa mimpi menggantung di langit nun jauh disana
Lerai dari beratnya langkah kaki tanpa pemberhentian
Rumah kecil yang hangat dengan pelukan, menolak usai
Itu kemarin,
Hujan telah berujar tentang resah
Saat jemari tangan hanya menggenggam angin
Ketika disampingku tak pernah lagi ada malam
Kukirimkan rela untuk menjauh,
Darahnya yang mengental pada nadi memintaku pulang
Menghapusmu bersama hujan diluaran...memperkenankanmu pupus
Kembalilah pada mimpi-mimpimu yang sulit kutengok, "Aku lelah berharap,"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"