Kita nyaris kehabisan waktu ; aku sedang menghidupi akar-akar halus pada jemari tanganku, dan kau sibuk memukul-mukul dadamu pada jendela kayu yang menua itu.
"Apakah kau akan menunjukkan jalan itu pada mereka?"
Pertanyaanku membuat permainanmu terhenti sesaat, lalu..
"Siapa gerangan dirimu?"
Jam itu tiba-tiba berhenti tepat diantara kita, pada bahu kiri dan bahu kananmu.
"Hei...pindahkan jarak ini, aku jengah menghidupinya!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"