Luruh dari kelamnya kelopak mata
Yang kau tundukkan dalam diamnya ruh
Sunyi, mengingatkanku kembali akan pucatnya rasa
Suaraku terbata,
Tak lagi berani memunguti kata
Lantak begitu saja bersama lelah
Roboh menimpa mau yang tak hendak berseru lagi
Kita terlalu lelah memaknai ketakutan
Nyaliku terbungkam keheningan, takjub pada jeda
Biru pun masih tercekat dalam keranda tak berkasta
Memanggilmu, tapi terabaikan dalam mata tergenangi airmata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"