Aku berdarah,
Memerah merah dalam gairah
Berpuluh purnama ditampar amarah
Salah karma padaku untuk tumpahan darah
Gontai nafas memburu mau
Tertiup gema tawa di ruang-ruang bisu
Hanya bara di bawah pusar setia menderu
"Aku budak sekian ranjang, ada dari lelahnya berseru,"
Duhai pemilik denyut nadi,
Adakah nyali 'kan terus kutingkahi
Apakah masih jauh hidupku dari mati
Kalau berpuluh maki melumuri wajah pucatku yang durhaka ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"