Mataku melihatmu, Mak
Datang gontai dalam seringai mengerikan
Buah dada kemana-mana ; mengundang birahi mereka
Tangan menggapai manja, paha kau buka lebar-lebar
Aku tidak tidur, mataku merekam mesummu dari bawah kolong ranjang
Telingaku mendengar semuanya,
Mengenali lenguhmu saat telanjang menelanjangi
Berisik rayu dalam kasak-kusuk memuakkan
Tubuh terjamah memulai senggama, mendesah kurang ajar
Telingaku tidak tuli, aku mendengarmu menertawakan kelahiranku
Dari sini aku membacamu, Mak
Emak yang puting susunya tak pernah kusesap, tapi dihisapi mereka!
Emak yang tubuhnya tak kunjung mengeramiku, tapi telanjang diatas tubuh mereka!
Dari sini aku mencipta jarak, Mak! Di gelapnya kolong ranjang kujauhi selangkanganmu yang menipu keberadaanku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"