Rabu, 29 Agustus 2012

MEMAKI KEMARIN UNTUK PULANG

Aku pulang
Membawa diri tanpa kantung mata
Sudah kutinggalkan dia pada malam menjelang pagi 
Disana, dalam tubuh berpeluh keringat dengan wajah pucat

Aku tetap akan pulang,
Mungkin tak akan sampai pada pintu rumahmu
Setelah sebagian diriku hilang berantakan dilahap malam
Dengan mereka yang mencabik lembar demi lembar kain di tubuhku

Untuk kelelahan menolak noda, Aku belum menyerah!
Kaki-kakiku masih mampu menjarah pongah, meski tubuhku telanjang
Mataku akan terus menampar birahimu, walau malam terus melacurkanku
Aku harus pulang ; memaki kemarin dengan tubuh gemetar, merubuhkan gentar! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"