Dia menamparku
Menendangi lukaku yang menganga
Memaksaku kalah saat kupanggil namamu
Aku menggapaimu, mencari adamu
Mereka menertawakanku
Menjungkalkan kepalaku pada kubangan
Menundukkanku ketika kulukis wajahmu di langit
Aku tengadah, memintamu berpijak padaku
Tak lagi ada bentukku di hadapanmu
Airmata ini tak berani mengalir, tak mungkin kau keringkan
Lukaku terus menganga, tak akan sempat kubagikan padamu
Dia tak pernah meninggalkanku ; aku mati dalam ketidakadaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"