Kita rebah,
Terbawa arus kemarau
Di bungkam tanya tanpa jawab
Dan mulai berhenti percaya kata
Kita gundah,
Tertawa di depan danau
Berlarian kesana kemari bersama airmata
Dan berharap semua bisa menjadi berarti
Kita terhenti,
Tersadar bersama langkah tanpa jejak
Di sandera ketakutan, mereka dan mimpi
Sekuat kita ingin melupa, sekuat itu tubuh memilih rebah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"