Kemuning senja di pelupuk matanya
Berkilau mengugah lamunan,
Cemas gemas diremasnya waktu
Lama kelabunya malam di pangkuan
Berkeluh resah pada sajak-sajak diam
"Jari manisku bertemu hitamnya mutiara,"
Senja lalu lalang mengajak berlalu
Setia memagut lelahnya yang memasung
Kidung-kidung tentang angin berhamburan
"Tubuh nelayan selalu membawa kampungnya,"
Cincin mutiara hitamnya makin legam
Berkilau dalam kenangan, sesekali terusap
Dia menanti perahu-perahu nelayan itu kembali
Jari manisnya menunduk, menggantikan senja...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"