Senin, 26 Maret 2012

BERKACA PADA AIRMATA

Pada beningnya airmata,
Aku berkaca dalam setengah raga
Ku tarik pelangi pucat dari jiwanya
Kita menghukum waktu dengan segunung cela

Berkali batu ini bercelah amarah
Menipu luka menganga dengan gelak tawa
Batas langit dan lautan tak juga berubah
Pinta yang terus diminta muntah membenci jeda

Aku adalah luka
Ceruk tumpahan airmata
Lukailah aku dengan luka
Mataku merindukan airmata

Airmata tempatku berkaca,
Ruang sepi ini terbiasa menyetubuhi kebisuan
Berlarilah kesana kemari menggengam luka
Hingga ku ingatkan lagi jeda pada nelangsa, "Akulah Sang Nisan"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"