Senin, 12 Maret 2012

BENALU HATI

Malam kusimpan pada mata
Nyala lilin membakar telapak tangan
Dengan tubuh tanpa selembar benang
Aku bercermin pada dinding,

Kau mati bersamaku
Memenggal tubuhku yang terlacurkan
Menghilang dengan punggung kubaca
Adaku adalah bara, menghanguskanmu

Kau datang tanpaku
Menggenggam banyak cerita hening
Merebahkan puluhan lalu lalangnya masa
Aku membatu pada gemuruh kata-kata

Kita benalu di hati,
Hidup dari bisunya kematian
Terbunuh saat jantung menyalak
Merasuki rusuk-rusuk rapuh, noda tanpa suara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"