Kita bukan penikmat rasa
Tak pernah mencintai belukar rindu
Tak juga mengikat bisu dengan tingkah
Kita hanya buih, lindap setelah gemuruh
Terkadang membakar cerita
Tak kurang meniadakan resah
Kau kesana, dan aku kesana kemari
Mencari untuk di cari, lalu kelelahan
Pintu-pintu itu sedikit terbuka
Sesempit diriku mencari adaku disana
Seperti mendiamkan kenangan tanpa pijak
Tak ubahnya mengasah belati pada lidah
Suara-suara itu menjauh
Hening dalam ruang mati tanpa kerlip
Tak menyisakan apa pun, kosong
Seperti menjahit kenangan dengan harap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"