Aku debu,
Berterbangan menuju lalu
Hinggap di satu kumparan waktu
Mengetuk pintu-pintu huru-hara haru
Aku beku,
Ingin mencair di terpa galau
Berkutat dengan tawa-tawa sendu
Mencari nyala panasnya api berwarna biru
Aku tabu,
Berlarian kesana kemari dalam ambigu
Tiba pada jeda bertabur diam yang kelabu
Menanya satu ke lain masa, sedu sedan kacau
Aku dinding beku yang bertemu jemu
Menggapai semu di tiap labirin kosongnya rindu
Tanpa sesiapa...mungkin dulu pernah denganmu
Sewaktu aku menyerah malu pada jiwa yang membunuhku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"