Padamu diriku berakhir
Dalam tubuh tanpa jiwa
Terbalut lebam kekejaman
Dan tersungkur tanpa nama
Aku...
Jiwa mati tanpa teriakan
Rela tak berarti menelan pilu
Hanya menyisa nyala dendam
Disini aku menguburmu,
Ketika rahimku pecah penuh darah
Pada dada tanpa ruang yang kau tendang
Tak satu pun butir air mataku luruh berseru
Aku bukan lagi perempuan penuh doa,
Menantimu kembali setelah kemaluanmu berpaling
Yang kau setubuhi dengan akad cacat berpeluh khianat
Aku mati, terbunuh kesetiaan dengan tubuh penuh duka
Tulisan Mbak Yayag itu selalu satir! Keren! Sekeren dan sesatir blog ini. ^^
BalasHapusSalam.
Ketahuan 'belangku' sama mbak Ayu, hehehe...
HapusThanks udah nyempatin mampir kemari mbak Ayu.