Selasa, 17 Januari 2012

MATANYA YANG TERUS MEMINTA LUKA

Telingaku berdarah
Tanganku gemetar
Dadaku penuh sesak
Kedua kakiku ditoreh luka

Kau tak ada, Mak
Bapak juga tak pernah ada
Aku takut boleh takut
Sekali saja aku ingin memelas
Dimana jalanku terhenti?
Ketika aku meraung, sekaratku menulikan kalian
Bagaimana caraku bertemu ajal?
Ketika aku terlahir tapi terus meraba lukanya duka

Aku kesendirian yang dipaksa hadir
Terbungkam persetubuhan panasnya ranjang haram
Lalu dimuntahkan pada menara nista tanpa pencipta
Biarkan aku terus meminta luka dengan mataku, biarkan aku terluka!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"